Minggu, 22 Maret 2015

Falsafah Manusia Refleksi 1: Falsafah Yunani dan Rom, Mengubah konsep di dalam tubuh, dan Permainan

1. Yunani



Gambar 1.1 Bangunan Yunani Kuno
http://ilmupengetahuan.org/wp-content/uploads/2013/04/arsitektur-yunani-kuno.jpg


















Orang Yunani banyak berkembang dari dunia Barat yang beriman tentang tubuh dan pendidikan jasmani. Dengan kemungkinan pengaruh Yudaik dan Phoenicia
Dua sistem metafisis di Greece (Yunani)
  • Naturalistic: manusia adalah sifat rohani dan diakredikasi (fizikal) mencapai keseimbangan yang diinginkan, menekankan fisik dan intelektual pendidikan.
  • Anti-naturalistic: manusia diciptakan oleh alam pikiran
1.1 Bahasa Yunani Cita: Arete dan Agon
Arete hanya mungkin sementara individu berusaha menjadi orang-orang yang berpikir bahwa mereka telah memperoleh kehilangan, telah berpindah ke dalam kepercayaan diri (berlebihan kebanggaan).
Arete termasuk kebajikan, keahlian, kecakapan, keangkuhan, excellence, gagah perkasa, dan martabat (Stephen Miller)
 
Agon : Homer dirujuk sebagai tempat pertemuan di mana sering digelorakan peristiwa ini diadakan, sering digelorakan berkembang dari lomba. Termasuk lomba dalam musik, puisi, public speaking dan acara lainnya. Berevolusi menjadi istilah agonistic (kompetitif). Menjadi dikaitkan dengan proses (siksa) mempersiapkan lomba apa pun.

1.2 Bahasa Yunani Olah Raga
Kelahiran Olimpiade (776 SM ) Pemakaman Permainan dihormati yang meninggal dan berkenan kepada Allah. Iklim di Greece (Yunani) diizinkan untuk aktivitas fisik tahun.

*2. Roma Kuno
Republik Rom (didirikan berikut kemenangan atas Bangsa Etruscan zaman dahulu bukanlah pada 509 SM )
*Empayar Roma (didirikan pada 27 SM )
*Empayar dibagi dalam abad keempat TM
*Empayar Barat, berpusat di Rom, berlangsung hingga tahun 476 Masehi
*Empayar Timur, berpusat di Constantinople (sekarang Istanbul), berlangsung hingga A.D. 1453
*Orang Roma menghargai kecerdasan dan budaya lebih sedikit daripada orang Yunani. Fokus pada praktis versus estetika
*Orang Roma tidak memberikan kontribusi banyak untuk berfalsafah dan kemajuan ilmiah dibandingkan dengan orang Yunani
*Kebanyakan orang Roma tidak memiliki kepercayaan di dalam bahasa Yunani "holistik" pembangunan manusia (arete )

       3. Epicureans
*     Metafisika atau menolak tuntutan keagamaan pada salah satu perilaku (mirip dengan sikap stoicisme) berpendapat terhadap idealisme. Tubuh adalah penting untuk mengetahui, menemukan kenyataan. Mempromosikan pembangunan berbudaya individu yang ditemukan kebahagiaan melalui serunya pikiran. Mencari kebahagiaan dalam perbuatan baik, persahabatan, dan estetika enjoyments.








Kamis, 12 Maret 2015

Religion and Art

Halo kalian, kali ini saya akan ngepost tentang Agama dan Seni. Saya memakai dari beberapa sumber, yaitu: Binusmaya dan Wikipedia. Selamat membaca, semoga bermanfaat.

1.   1. Religion atau Agama

       Wallace mendefinisikan bahwa agama sebagai keyakinan dan ritual kepedulian dengan makhluk gaib, kekuatan.
Jadi didefinisikan, agama adalah universal budaya. Mayat Neanderthal menjadi bukti awal bahwa itulah kegiatan keagamaan.

Gambar 1.1 Alfred Russel Wallace 



1.1         Animisme

Tylor pertama kali mempelajari agama secara antropologis, dan mengembangkan taksonomi agama.
Animisme dipandang sebagai yang paling primitif, dan didefinisikan sebagai keyakinan dalam jiwa yang berasal dari usaha pertama untuk menjelaskan mimpi dan fenomena yang terjadi.

Gambar 1.2 Sir Edward Burnett Tylor
http://media-3.web.britannica.com
/eb-media/22/8922-004
5B1AEBC2.jpg


1.2 Mana dan Taboo 
Mana didefinisikan sebagai keyakinan dalam domain supranatural imanen atau kekuatan-hidup, berpotensi untuk tunduk pada manipulasi manusia.
Polinesia dan Melanesia konsep dari mana yang dikontraskan.
·       Mana Melanesia didefinisikan sebagai kekuatan impersonal suci yang jauh seperti konsep Barat keberuntungan.
·       Mana Polinesia dan konsep terkait tabu terkait dengan sifat yang lebih hierarkis masyarakat Polinesia.



Rabu, 11 Maret 2015

Pengertian Bahasa, Gender, Etnik, dan Kultur

Halo~ apa kabar kalian? semoga tetep baik sampai akhir baca post-an saya kali ini yang bertema "Bahasa, Gender, Etnik, dan Kultur" yuk dibaca semoga bermanfaat:)


1. Bahasa

Bahasa (dari bahasa Sanskerta भाषा, bhāṣā) adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh, dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari sistem tersebut. Kajian ilmiah terhadap bahasa disebut dengan linguistik.

Perkiraan jumlah dari bahasa-bahasa di dunia beragam antara 6.000-7.000 bahasa. Namun, perkiraan tepatnya bergantung kepada suatu perubahan sembarang antara perbedaan bahasa, dan dialek. Bahasa alami adalah bicara atau bahasa isyarat, tapi setiap bahasa dapat disandikan ke dalam media kedua menggunakan stimulus audio, visual, atau taktil, sebagai contohnya, dalam tulisan grafis, braille, atau siulan. Hal ini karena bahasa manusia adalah modalitas-independen. Bila digunakan sebagai konsep umum, "bahasa" bisa mengacu pada kemampuan kognitif untuk dapat belajar, dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, atau untuk menjelaskan sekumpulan aturan yang membentuk sistem tersebut, atau sekumpulan pengucapan yang dapat dihasilkan dari aturan-aturan tersebut. Semua bahasa bergantung pada proses semiosis untuk menghubungkan isyarat dengan makna tertentu.
  • 1.1 Asal mula

Teori-teori tentang asal mula bahasa berbeda dalam hal asumsi dasarnya tentang apa itu bahasa. Beberapa teori berdasarkan pada ide bahwa bahasa adalah sangat kompleks sehingga seseorang tidak dapat membayangkan ia muncul dari ketiadaan dalam bentuk akhirnya, tapi ia harus telah berkembang dari sistem pra-linguistik awal di antara leluhur pra-manusia kita. Teori ini dapat disebut dengan teori berdasarkan keberlanjutan. Pandangan berlawanan adalah bahwa bahasa adalah sifat manusia yang unik yang tidak dapat dibandingkan dengan apapun yang ditemukan di antara selain-manusia, dan bahwa ia makanya muncul secara tiba-tiba dalam transisi dari pra-hominid sampai pada manusia purba.


  • 1.2. Struktur

Bila dijelaskan sebagai suatu sistem dari komunikasi simbolik, bahasa secara tradisional terdiri dari tiga bagian: isyarat, makna, dan suatu kode menghubungkan isyarat dengan maknanya. Kajian dari proses semiotik, bagaimana isyarat dan makna digabungkan, digunakan, dan diinterpretasikan disebut dengan semiotik. Isyarat-isyarat dapat dibentuk dari suara, gerak, huruf-huruf atau simbol, bergantung pada apakah bahasa tersebut diucapkan, diisyaratkan, atau ditulis, dan mereka dapat digabungkan menjadi isyarat kompleks seperti kata-kata dan frasa. Bila digunakan dalam komunikasi, suatu isyarat disandikan dan dipindahkan oleh pengirim lewat suatu kanal kepada penerima yang menterjemahkannya.

Aturan-aturan mengenai isyarat mana yang dapat digabungkan untuk membentuk kata dan frasa disebut dengan sintaks atau tata-bahasa. Makna yang terhubung pada isyarat-isyarat tertentu, morfem, kata, frasa, dan teks disebut semantik. Pembagian bahasa menjadi terpisah tapi sistem yang terhubung dari isyarat dan makna berawal dari kajian linguistik pertama dari de Saussure dan sekarang digunakan hampir pada semua cabang dari linguistik.


2. Gender













Gender atau sering juga disalahejakan jender dalam sosiologi mengacu pada sekumpulan ciri-ciri khas yang dikaitkan denganjenis kelamin seseorang dan diarahkan pada peran sosial atau identitasnya dalam masyarakat. WHO memberi batasan gender sebagai "seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang dianggap layak bagi laki-laki dan perempuan yang dikonstruksi secara sosial dalam suatu masyarakat."
Konsep gender berbeda dari seks atau jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) yang bersifat biologis, walaupun dalam pembicaraan sehari-hari seks dan gender dapat saling dipertukarkan. Ilmu bahasa (linguistik) juga menggunakan istilah gender (alternatif lain adalah genus) bagi pengelompokan kata benda (nomina) dalam sejumlah bahasa. Banyak bahasa yang terkenal dari rumpun bahasa Indo-Eropa (contohnya bahasa Spanyol) dan Afroasiatik (seperti bahasa Arab), mengenal kata benda "maskulin" dan "feminin" (beberapa juga mengenal kata benda "netral").
Dalam isu LGBT, gender dikaitkan dengan orientasi seksual. Seseorang yang merasa identitas gendernya tidak sejalan dengan jenis kelaminnya dapat menyebut dirinya "intergender", seperti dalam kasus waria.
Dalam konsep gender yang dikenal adalah peran gender individu di masyarakat, sehingga orang mengenal maskulinitas dan femininitas. Sebagai ilustrasi, sesuatu yang dianggap maskulin dalam satu kebudayaan bisa dianggap sebagai feminin dalam budaya lain. Dengan kata lain, ciri maskulin atau feminin itu tergantung dari konteks sosial-budaya bukan semata-mata pada perbedaan jenis kelamin.

3. Etnik
Kelompok etnik atau suku bangsa adalah suatu golongamanusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut seperti kesamaan budayabahasaagamaperilaku, dan ciri-ciri biologis.
  • 3.1. Etnik di Indonesia













Terdapat lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia atau tepatnya 1.340 suku bangsa menurut sensus BPS tahun 2010.
Suku Jawa adalah kelompok suku terbesar di Indonesia dengan jumlah mencapai 41% dari total populasi. Orang Jawa kebanyakan berkumpul di pulau Jawa, akan tetapi jutaan jiwa telah bertransmigrasi dan tersebar ke berbagai pulau di Nusantara bahkan bermigrasi ke luar negeri seperti ke Malaysia dan SurinameSuku Sundasuku Melayu, dansuku Madura adalah kelompok terbesar berikutnya di negara ini. Banyak suku-suku terpencil, terutama di Kalimantan dan Papua, memiliki populasi kecil yang hanya beranggotakan ratusan orang. Sebagian besar bahasa daerah masuk dalam golongan rumpun bahasa Austronesia, meskipun demikian sejumlah besar suku di Papua tergolong dalam rumpun bahasa Papua atau Melanesia.
Pembagian kelompok suku di Indonesia tidak mutlak dan tidak jelas akibat perpindahan penduduk, percampuran budaya, dan saling mempengaruhi; sebagai contoh sebagian pihak berpendapat orang Cirebon adalah suku tersendiri dengan dialek yang khusus pula, sedangkan sementara pihak lainnya berpendapat bahwa mereka hanyalah subetnik dari suku Jawa secara keseluruhan. Demikian pula suku Baduy dan suku Banten yang sementara pihak menganggap mereka sebagai bagian dari keseluruhan suku Sunda. Contoh lain percampuran suku bangsa adalah Ssuku Betawi yang merupakan suku bangsa hasil percampuran berbagai suku bangsa pendatang baik dari Nusantara maupunTionghoa dan Arab yang datang dan tinggal di Batavia pada era kolonial.

4. Kultur
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
  • 4.1 Definisi Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaianbangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasidengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

  • 4.2 Kebudayaan

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
  1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
    • alat-alat teknologi
    • sistem ekonomi
    • keluarga
    • kekuasaan politik
  2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
    • sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
    • organisasi ekonomi
    • alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
    • organisasi kekuatan (politik)
  3. C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
    • bahasa
    • sistem pengetahuan
    • sistem tekhnologi, dan peralatan
    • sistem kesenian
    • sistem mata pencarian hidup
    • sistem religi
    • sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan.

5. Budaya Indonesia











Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.

Wujud kebudayaan daerah di Indonesia
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut ini beberapa kebudayaan Indonesia berdasarkan jenisnya:

  • 5.1 Rumah Adat
Berikut adalah daftar rumah adat di Indonesia:
  • Aceh:
    • Rumoh Aceh
    • Rumah Krong Bade
  • Sumatera Utara:
    • Rumah Balai Batak Toba
    • Rumah Bolon
    • Omo Sebua (Nias)
  • Sumatera Barat:
    • Rumah Gadang
    • Uma (Mentawai)
  • Riau:
    • Selaso Jatuh Kembar
    • Lontiok
  • Kepulauan RiauRumah Belah Bubung
  • Jambi:
    • Rumah Panggung
    • Rumah Betiang
  • Bangka BelitungRumah Rakit
  • BengkuluRumah Bubungan Lima
  • Sumatera Selatan:
    • Rumah Limas
    • Rumah Ulu
  • LampungNuwo Sesat
  • JakartaRumah Kebaya (Rumah Bapang) dan Rumah Gudang
  • Jawa Barat dan BantenRumah Kesepuhan
  • YogyakartaBangsal Kencono
  • Jawa:
    • Joglo (Jawa Tengah dan Jawa Timur)
    • Tanean Lanjhang (Madura)
  • BaliGapura Candi Bentar
  • Nusa Tenggara BaratRumah Dalam Loka Samawa (Lombok)
  • Nusa Tenggara Timur:
    • Lopo
    • Sao Ata Mosa Lakitana
    • Rumah Musalaki
  • Kalimantan BaratRumah Panjang
  • Kalimantan Selatan : Rumah Banjar
  • Kalimantan TengahRumah Betang
  • Kalimantan TimurRumah Lamin
  • Kalimantan UtaraRumah Baloy
  • Sulawesi Selatan:
    • Bola Soba (Bugis Bone)
    • Balla Lompoa (Makassar Gowa)
  • Sulawesi BaratTongkonan (Tana Toraja)
  • Sulawesi Tenggara:
    • Istana Buton
    • Laikas
  • Sulawesi UtaraRumah Bolaang Mongondow
  • Sulawesi TengahSouraja
  • Gorontalo:
    • Bandayo Po Boide
    • Dulohupa
  • MalukuBalieu (dari bahasa Portugis)
  • Maluku UtaraSasadu
  • PapuaHonai
  • Papua Barat:
    • Kambik (suku Moi)
    • Rumsram (Biak)
    • Jew (Asmat)
    • Harit (Maybrat-Teminabuan)
    • Kun (suku-suku sekitar DAS Mamberamo-Sarmi)

  • 5.2 Upacara Adat
Upacara adat merupakan suatu bentuk tradisi yang bersifat turun-temurun yang dilaksanakan secara teratur dan tertib menurut adat kebiasaan masyarakat dalam bentuk suatu rangkaian aktivitas permohonan sebagai ungkapan rasa terima kasih. Jenis-jenis upacara adat di Indonesia antara lain: Upacara kelahiranperkawinankematian, penguburan, pemujaan, pengukuhan kepala suku dan sebagainya.
  • 5.3 Tarian
Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagaisanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.

  • 5.4. Lagu
Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan, adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini tidak diketahui lagi alias noname.
Lagu kedaerahan mirip dengan lagu kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat kedaerahan saja. Lagu kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing seperti Manuk Dadali dari Jawa Barat dan Rasa Sayange dari Maluku.
Selain lagu daerah, Indonesia juga memiliki beberapa lagu nasional atau lagu patriotik yang dijadikan sebagai lagu penyemangat bagi para pejuang pada masa perang kemerdekaan.
Perbedaan antara lagu kebangsaan dengan lagu patriotik adalah bahwa lagu kebangsaan ditetapkan secara resmi menjadi simbol suatu bangsa. Selain itu, lagu kebangsaan biasanya merupakan satu-satunya lagu resmi suatu negara atau daerah yang menjadi ciri khasnya. Lagu Kebangsaan Indonesia adalah Indonesia Raya yang diciptakan olehWage Rudolf Soepratman.
  • 5.5. Musik
Musik di Indonesia sangat beragam dikarenakan oleh suku-suku di Indonesia yang bermacam-macam, sehingga boleh dikatakan seluruh 17.508 pulaunya memiliki budaya dan seninya sendiri. Indonesia memiliki ribuan jenis musik, kadang-kadang diikuti dengan tarian dan pentas. Musik tradisional yang paling banyak digemari adalah gamelanangklung dan keroncong, sementara musik modern adalah pop dan dangdut.

Referensi

Diambil pada tanggal 11 Maret 2015: